Siapa Aku? Siapa Kita?

Apakah semangka itu enak? Tentunya akan perbedaan jawaban dari pertanyaan itu, akan ada yang menjawab enak dan ada yang tidak.

Jika si a mengatakan tidak enak maka si b tidak boleh memaksa si a untuk menyukai semangka itu sebab pertanyaan tersebut bersifat subjektif tergantung bagaimana individu itu mengindrai semangka yang dimakan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pertanyaan soal rasa jawabannya dapat diperdebatkan karena tidak mempunyai definisi tunggal yang mutlak sebaliknya soal ukuran seperti besar, panjang, tinggi dan sebagainya itu mempunyai definisi yang mutlak dan tidak dapat diperdebatkan.

Apakah hal terpenting dalam kehidupan?

Jika pertanyaan ini dijawab oleh seseorang yang sedang kelaparan maka jawabannya pasti makanan, jika dijawab seseorang yang sedang kedinginan maka jawabannya pasti kehangatan. 

Dan jika ditanyakan kepada seseorang yang sedang kesepian jawabannya mungkin teman untuk berbagi.

Jika kebutuhan Dasar sudah terpenuhi masih adakah yang dibutuhkan manusia? 

Terlepas dari kebutuhan-kebutuhan seperti hidup mewah masih ada pertanyaan yang esensial di mana sampai saat ini masih jadi perdebatan, siapa aku dan dari mana aku berasal?

Apakah aku memang benar seperti yang kulihat dalam cermin, ataukah aku yang sebenarnya berbeda apa yang kulihat dalam cermin dan apa yang dilihat oleh orang lain terhadapku.

Apakah aku seperti asap yang terjebak dalam tubuh manusia yang di bekali dengan panca indra, pikiran dan kelebihan lainnya yang dimiliki manusia. 

Lalu andai aku terjebak dalam tubuh hewan mungkin aku tidak akan mampu menanyakan siapakah aku, dari mana asalku.

Benarkah nenek moyangku berasal dari makhluk hominid (kera) yang berevolusi menjadi manusia seperti yang dikatakan dalam teori Darwin. 

Atau aku berasal dari wujud lain yang telah hancur kemudian atom-atom kecil yang tak kasat mata membentuk diriku seperti teori Democritus, atau memang aku keturunan manusia yang di usir dari surga karena melanggar larangan Tuhan? Sebagaimana kepercayaan umat muslim.

Pertanyaan siapa aku dan dari mana aku berasal seperti pertunjukan sulap, di mana seorang pesulap menunjukkan topi yang kosong lalu tiba-tiba ditarik keluar seekor kelinci, kita tahu bahwa itu adalah tipuan dari seorang pesulap namun yang ingin kita tahu bagaimana dia melakukannya.

Jika menyangkut dunia masalah sedikit berbeda, kita tahu bahwa ini bukanlah hasil sulap dan tipuan karena kita adalah bagian dari pertunjukan itu.

Namun, bedanya kita dengan kelinci yang keluar dari topi seorang pesulap adalah kelinci tidak menyadari bahwa dia adalah bagian dari pertunjukan itu sedangkan kita mengerti dan menyadari bahwa kita berada dalam tempat yang misterius dan ingin mencari tahu bagaimana cara kerjanya.